WILUJENG SUMPING

eastpreanger.blogspot.com

Jumat, 02 Desember 2011

Daftar Bupati Tasikmalaya ( Dulu Sukapura )

Daftar berikut merupakan para Bupati Sukapura dari dinasti Wiradadaha dan keturunannya.
  1. Raden Ngabehi Wirawangsa, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha I dipanggil Dalem Pasir Beganjing, berkedudukan di Leuwiloa, Sukaraja, (1641-1674).
  2. Raden Djajamanggala, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha II dipanggil Dalem Tamela, berkedudukan di Leuwiloa, Sukaraja, (1674).
  3. Raden Anggadipa I, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha III dipanggil Dalem Sawidak, berkedudukan di Leuwiloa, Sukaraja, (1674-1723).
  4. Raden Subamanggala, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha IV dipanggil Dalem Pamijahan, berkedudukan di Leuwiloa, Sukaraja, (1723-1745).
  5. Raden Secapati, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha V dipanggil Dalem Srilangka, berkedudukan di Leuwiloa, Sukaraja, (1745-1747).
  6. Raden Jaya Anggadireja, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha VI dipanggil Dalem Siwarak, (1747-1765), berkedudukan di Leuwiloa, Sukaraja.
  7. Raden Djayamanggala II, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha VII dipanggil Dalem Pasirtando, (1765-1807), berkedudukan di Empang, Sukaraja.
  8. Raden Anggadipa II, bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha VIII dipanggil Dalem Sepuh, (1807-1837), berkedudukan di Manonjaya.
  9. Raden Tumenggung Danudiningrat, (1837-1844), berkedudukan di Manonjaya.
  10. Raden Tumenggung Wiratanubaya, dipanggil Dalem Sumeren, (1844-1855), berkedudukan di Manonjaya.
  11. Raden Tumenggung Wiraadegdana, dipanggil Dalem Bogor, (1855-1875), berkedudukan di Manonjaya.
  12. Raden Tumenggung Wirahadiningrat, dipanggil Dalem Bintang, (1875-1901), berkedudukan di Manonjaya.
  13. Raden Tumenggung Prawirahadingrat, (1901-1908), berkedudukan di Tasikmalaya.
  14. Raden Tumenggung Wiratanuningrat, (1908-1937), berkedudukan di Tasikmalaya, di masa pemerintahan ini tepatnya 1 Januari 1913 Kabupaten Sukapura diganti nama menjadi Kabupaten Tasikmalaya.

Riwayat

Para Bupati Sukapura (Tasikmalaya), Gelar Bangsawan, Gelar Bupati, Panggilan Masyarakat, Pusat Pemerintahan dan Tahun Pemerintahan.
Pangeran Kusuma Diningrat merupakan leluhur Sukapura yang berasal dari kerajaan Pajang. Beliau merupakan salah satu pewaris tahta kerajaan pada waktu itu. Oleh karena itu sewaktu terjadi perang saudara antara Pajang dan Mataram, karena Pangeran Kusumah Diningrat belum dewasa, beliau di titipkan pada Sultan Demak. Sambil menunggu peperangan selesai, Pangeran Kusumah Diningrat mengembara mencari ilmu, dan sampailah di tanah Sunda.Tepatnya di Kampung Padarek, Kecamatan Cigalontang. Beliau mendapat julukan 'Pangeran Dago Jawa'.
Nasab pangeran kusumah diningrat secara lengkap adalah Pangeran Kusumah Diningrat bin Sayyid Abdul Halim / Pangeran Benawa / Sayyid Abdurrahman / Jaka Tingkir bin Sayyid Shihabudin / Ki Ageng Pengging bin Sayyid Muhammad Kebungsuan / Handayaningrat (Kesultanan Kelantan) Bin Sayyidina Jamaludin Khusen Bin Sayyidina Ahmad Syah Jalal Bin Abdulloh Khon Bin Sayyidina Abdul Malik Azmatkhan. Adanya garis silsilah ini merupakan suatu bukti bahwa Keluarga Sukapura merupakan Ahlul Bait Rosululloh dengan Fam Azmatkhan, karena berasal dari keturunan ABdul Malik Azmatkhan
Pangeran Kusumah Diningrat menikah dengan Rd. Ayu Sudarsah. Putera Pangeran Rangga Gempol (Cucu Pangeran Geusan Ulun dari Sumedang). Beliau menurunkan putera 5 orang antara lain : 1. Seureupeun Manangel 2. Seureupeun Cibeuli 3. Seureupeun Cihaurbeuti 4. Seureupeun Dawagung 5. Seureupeun Cibuniagung (yang menurunkan Sukapura). Seureupeun Cibuniagung berputera : 1. Rd. Wirahadiningrat (Entol Wiraha) 2. Nyi Ageng Rd. Wirahadiningrat menikah dengan putera dalem Sukakerta, bernama Brajayuda, Keturunan dari Srigading Anteg (terah galunggung). Beliau mempunyai putera lima orang, antara lain: Rd. Wirawangsa, dari beliau lah dimulai masa pemerintahan bupati sukapura.

Prabu Siliwangi

 
Menulusuri hilir padjadjaran terutama saat mencapai kejayaan di bawah pimpinan Sri Maharaja Prabu Siliwangi, perlu megetahui aliran dari hulunya. Dengan demikian kita yang dihilir, bisa menerima aliran air kehidupan dari hulu dengan dada penuh kebanggaan. Sikap yang akan menumbuhkan semangat untuk tetap membangkitkan etos pada zaman kekinian. Aliran raja-raja ini sudah saya rangkum dari berbagai sumber.
  1. Maharaja Tarusbawa (670-723 M)
  2. Raja sajaya (723-732 M)
  3. Rakeyan Panaraban (732-739 M)
  4. Rakeyan Banga (739-766 M)
  5. Rakeyan medang Prabu Hulukujang ( 766-783 M)
  6. Prabu Gilingwesi (783-795 M)
  7. Pucukbumi Dameswara (795-819 M) Menantu No.6
  8. Prabu Gajah Kulon Rakeyan wuwus (819-891 M)
  9. Prabu Darmaraksa
  10. Windusakti Prabu Dewageng (895-913 M)
  11. Rakeyan Kemuning Gading Prabu Pucukwesi (913-916 M)
  12. Rakeyan Jayagiri Prabu Wanayasa (916-942 M)
  13. Prabu resi Atmayadarma Hariwangsa (942-954 M)
  14. Limbur Kencana ( 954-964 M)
  15. Prabu munding ganawirya (964-973 M)
  16. Prabu jayagiri rakeyan wulung gadung (973-989 M)
  17. Prabu brajawisesa (989-1012 M)
  18. Prabu Dewa Sanghyang (1012-1019 M)
  19. Prabu sang hyang ageng (1019-1030 M) berkedudukan di galuh
  20. Prabu Detya maharaja sri jayabupati (1030-1042 M)
  21. Raja sunda ke 21 berkedudukan di galuh
  22. Raja sunda ke 22 berkedudukan di pakuan
  23. Raja sunda ke 23 berkedudukan di Pakuan
  24. Raja sunda ke 24 berkedudukan di Galuh
  25. Prabu Guru Dharmasiksa, mula-mula berkedudukan di saunggalah, kemudian pindah ke pakuan
  26. Rakeyan jayadarma
  27. Prabu ragasuci (1297-1303)
  28. Prabu citraganda (1303-1311)
  29. Prabu Lingga dewata 1311-1333 M)
  30. Prabu ajiguna wisesa (1333-1340 M)
  31. Prabu maharajalingga buana (1340-1357 M)
  32. Mangkubumi suradipati ata prabu bunisora (1357-1371 M)
  33. Prabu Raja Wastu atau Niskala Wastu kencana (1371-1475 M)
  34. Prabu Jayadewata atau sri baduga maharaja atau Prabu siliwangi (1482-1521 M)
Prabu siliwangi mula-mula memperistri Nyai Amberkasih, putri ki Gedeng Sindangkasih. Kemudian memperistri Nyai Subanglarang, putri Ki Gedeng Tapa, seorang muslim. Dari Nyai Subanglarang lahir Raden Prabu anom Walangsungsang dan Nyimas Rarasantang, prabu siliwangi kemudian memperistri Nyai kentring manik mayang sunda, putra Prabu susuktunggal. Jadilah antaara Raja sunda dan Raja galuh yang seayah ini menjadi besan. Di tahun 1482, prabu dewa niskala menyerahkan tahta kerajaan galuh kepada prabu siliwangi, demikian pula dengan prabu susuktunggal yang menyerahkan tahta kerajaan sunda kepada menantunya ini. Dengan peristiwa yang terjadi tahun 1482 itu, kerajaan warisan wastu kencana berada kembali dalam satu tangan.
Jaya dewata memutuskan untuk berkedudukan di pakuan sebagai susuhunan karena ia telah lama tinggal disini menjalankan pemerintahan sehari-hari mewakili mertuanya. Sekali lagi pakuan menjadi pusat pemerintahan. Zaman Padjadjaran diawali oleh pemerintahan Ratu Jayadewata yang bergelar Sri Baduga maharaja yang memerintah selama 39 tahun 91482-1521) dan mencapai puncak perkembangannnya. Pada rentang masa inilah kisah ini terjadi.

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/history/1975771-prabu-siliwangi/#ixzz1fJFhM2bu